Apa itu Functional & Emotional Benefits?

Sebuah produk memiliki dua sampai tiga manfaat utama: manfaat fungsional yang diberikan berdasarkan fungsinya melalui fitur-fiturnya, dan manfaat emosional.

Apa itu Functional & Emotional Benefits?
Photo by Cytonn Photography / Unsplash

Dalam melakukan pembelian produk atau jasa, konsumen tidak lagi sekedar mempertimbangkan dengan hanya melihat bagaimana produknya saja, melainkan apa saja value yang bisa mereka dapatkan dari produk itu. Value itu sendiri adalah manfaat fungsional dan emosional yang didapat konsumen ketika menggunakan produk atau jasa dari brand Anda.

Sebuah produk setidaknya memiliki dua sampai tiga manfaat atau benefit, yaitu functional benefit dan emotional benefit. Dimana functional benefit merupakan manfaat yang diberikan oleh produk berdasarkan fungsi yang diberikan oleh produk tersebut melalui feature – feature yang diberikan. Umumnya pelaku bisnis akan membuat sebuah value proposition produk hanya berdasarkan kepada functional benefit saja.

Namun, kini emotional benefit juga telah menjadi bagian penting dari sebuah brand. Karena seperti yang kita tahu, bahwa keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tidak hanya berasal dari pikiran saja, melainkan juga harus didukung oleh emotional benefit yang dapat mengikat emosi konsumen. Emotional benefit akan mengajak konsumen untuk membangun hubungan emosional yang spesial antara brand dan konsumen secara lebih intens. Emotional benefit sendiri akan didapatkan konsumen dengan menggunakan produk atau jasa dari brand Anda.

Di dunia marketing sering terjadi perdebatan mengenai functional dan emotional benefit. Padahal functional dan emotional benefit hanya memiliki perbedaan sederhana yang terdapat pada targetnya. Functional benefit akan mengirim pesan pada conscious mind konsumen (pikiran sadar). Sedangkan emotional benefit mengarah pada subconscious mind (pikiran bawah sadar). Keunggulan yang didapat dari functional benefit akan sulit dipertahankan dan dijadikan point of differention karena kompetitor akan dengan mudah menirunya dan dengan memberikan functional benefit dianggap sudah menjadi kewajiban di tiap perusahaan. Karenanya banyak pelaku bisnis yang lebih memilih untuk menggunakan emotional benefit dibandingkan functional benefit sebagai suatu strategi mereka untuk mendapatkan loyalitas dari konsumen karena tidak mudah ditiru mengingat pengalaman emosional sulit dilupakan oleh konsumen.

Apa keuntungan memiliki emotional benefit?

Banyaknya informasi yang didapatkan akan membuat konsumen semakin bingung dalam membandingkan informasi produk yang satu dengan yang lainnya. Jika hanya melihat fungsi dan harga, pasti itu merupakan perkara yang mudah untuk membuat sebuah keputusan. Tapi hal itu malah akan menjadi hal yang berat karena setiap perusahaan akan bersaing dengan ketat untuk membuat produk yang sangat fungsional dengan harga yang akan ditekan serendah mungkin.

Namun dengan memiliki emotional benefit, ada beberapa keruntungan yang bisa didapatkan oleh para pelaku bisnis. Salah satunya adalah brand atau produk tersebut akan mudah diingat oleh konsumen. Lebih dari itu, konsumen menjadi tidak mudah untuk berpindah ke produk lain. Pasalnya, secara emosional konsumen tersebut telah terikat dengan produk kegemarannya.

Hal ini juga dapat memberikan keuntungan lain terhadap brand, karena ketika konsumen tersebut telah jatuh hati dengan suatu produk, konsumen akan lebih mudah untuk merekomendasikan produk tersebut pada konsumen lainnya. Dengan begini, secara otomatis brand akan dengan mudah mendapatkan konsumen baru tanpa mengeluarkan biaya promosi yang terlalu besar, atau bahkan, tanpa mengeluarkan biaya promosi sama sekali.

Salah satu contoh brand yang berhasil memanfaatkan emotional benefit untuk membangun loyalitas konsumen antara lain adalah Unilever. Produk Unilever kebanyakan adalah consumer good yang digunakan sehari-hari. Namun mengapa mereka dapat membangun loyalitas konsumen dengan baik? Jawabannya adalah selain dengan functional benefit yang baik, mereka juga dapat menyampaikan emotional benefit dengan baik. Kemudian ditunjang juga dengan kepuasan konsumen yang tinggi akan produk sehingga terciptalah loyalitas konsumen.

Beberapa brand atau merk internasional yang menekankan pada Emotional benefits yang kita kenal antara lain adalah Nike dan Apple Computer, sebagai contoh Nike yang walaupun “bermain” di pasar komoditi sepatu dengan pemain yang luar biasa banyaknya, bahkan dari Cibaduyut pun bisa membuat sepatu yang kurang lebih sama dengan NIke, tetapi disini kita melihat bahwa Nike menekankan pada emotional benefits dimana Nike menjadi sepatu pilihan para olahragawan terkenal di seluruh dunia.

Untuk mengembangkan program atau inisiatif berorientasi emotional benefits, selain diperlukan penilaian kualitatif, tentunya diperlukan data kuantitatif untuk dapat secara terus menerus di monitor tingkat adaptasi dari program yang dijalankan, MP Consulting dapat membantu perusahaan mengembangkan perangkat pengumpulan data, pelaporan dan analisa yang berkaitan dengan program program pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan

Dengan mengintegrasikan berbagai parameter penilaian dari berbagai sumber data, kami telah membantu banyak perusahaan mengukur investasi yang dilakukan di dalam pemasaran dan penjualan