Buka Usaha atau Kerja Kantoran: Cocok yang Mana buat Kamu?

Punya etos kerja keras, kepemimpinan otentik, dan integritas? Suka kerja mandiri dan berani ambil risiko? Mungkin kamu cocok jadi pengusaha! Tapi ingat, menjadi pengusaha bukan untuk semua orang. Riset dan buat rencana matang sebelum terjun!

Buka Usaha atau Kerja Kantoran: Cocok yang Mana buat Kamu?
Photo by Jhon Jim / Unsplash

Gak semua orang betah kerja kantoran dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Tapi, gak semua orang juga cocok jadi pengusaha. Ada yang lebih milih keamanan kerja kantoran, tapi ada juga yang berani ambil risiko buat membangun usaha sendiri.

Jadi, sebenernya buka usaha itu pilihan yang tepat gak sih?

Bisa jadi iya, tapi cuma buat orang-orang tertentu aja. Nah, ini dia beberapa ciri-ciri yang nunjukin kalo kamu lebih cocok jadi pengusaha dibanding karyawan biasa:

Kamu bosan dengan pekerjaan yang gitu-gitu aja

Di kantor, biasanya cuma yang di atas aja yang punya pengaruh besar ke jalannya perusahaan. Karyawan biasanya cuma punya tugas harian yang udah ditentukan, tanpa banyak kontrol terhadap hal-hal yang lebih besar. Wajar aja kalau ada orang yang lebih suka dengan keamanan dan kejelasan dari pekerjaan yang terstruktur. Tapi buat mereka yang berjiwa pengusaha, rutinitas yang gitu-gitu aja bisa bikin mereka jenuh dan gak puas dengan pekerjaannya.

Kalau kamu buka usaha sendiri, kamu yang menentukan strategi perusahaan. Deskripsi pekerjaan kamu gak terbatas, semuanya tergantung imajinasi kamu. Tantangan inilah yang bikin pengusaha sukses bisa berkembang.

Kamu percaya dengan pepatah 'tanpa perjuangan, gak ada hasil'

Penting buat kamu merasa dihargai di tempat kerja. Sayangnya, jarang ada karyawan berprestasi yang bener-bener merasa dihargai. Di dunia kerja yang penuh persaingan, kadang-kadang ada aja yang suka ngambil keuntungan dari kerjaan orang lain.

Kalau kamu punya usaha sendiri, jelas siapa pemilik idenya. Setiap kesuksesan tergantung dari kerja keras kamu dan kemampuan kamu buat milih karyawan yang tepat buat ngewujudin mimpi kamu. Lagipula, gak ada orang yang bakal ngurangi kesuksesan kamu sebagai pemilik usaha.

Memang banyak startup yang awalnya susah payah, tapi kamu bisa dapet penghasilan yang jauh lebih besar dibanding gaji kantoran. Kalau ide kamu bagus atau produk kamu bener-bener dibutuhkan orang, pasti kamu bisa dapetin pasar yang kuat.

Beda cerita dengan orang yang milih kerja kantoran. Mereka pasti bakal ngelawanin berbagai rintangan pas naik jabatan, kayak persaingan sama rekan kerja, batasan gaji, atau bahkan kurangnya visi dari manajemen perusahaan. Terus terang, beberapa petinggi perusahaan percaya bahwa mereka akan mendapat keuntungan lebih kalau mereka menahan karyawan berprestasi di posisi yang gitu-gitu aja.

Sebaliknya, kalau kamu yang membangun usaha, kamu yang berhak dapetin keuntungan paling banyak. Ini bukan berarti kamu gak boleh bagi hasil dengan orang yang bantuin kamu ngewujudin mimpi kamu. Justru itu penting. Pemilik usaha yang cerdas pasti akan ngasih penghargaan ke karyawan yang loyal dan berprestasi. Tapi pada akhirnya, kamu yang tanggung jawab atas semua aspek bisnis, dan yang berani ambil risiko ya pantas dapetin keuntungan lebih.

Kamu kerja buat bos yang paling berat: diri kamu sendiri

Gak ada yang suka diatur atasan, apalagi kalau kamu merasa atasan kamu kurang visioner. Tapi, gak cukup cuma kesel aja sama atasan. Kamu harus yakin kamu bisa lebih baik dan - mungkin kedengarannya aneh - tahu batasan kamu sendiri.

Gak ada orang yang bisa jago di semua hal dalam berbisnis, jadi penting banget buat kamu ngerekrut orang yang bisa nutupin kekurangan kamu. Misalnya, kamu jago banget dalam mengembangkan, memasarkan, dan menjual produk. Tapi mungkin kamu kurang punya kemampuan 'soft skill' buat ngatur tim. Dibutuhkan kecerdasan emosional yang tinggi buat nyimbangin antara dituntut yang terbaik dari tim kamu dan keahlian diplomasi yang bikin tim kamu jadi kompak dan termotivasi. Kenali kekurangan kamu dan cari orang yang tepat buat nutupin kekurangan itu supaya bisnis kamu bisa sukses jangka panjang.

Kamu belajar dari setiap kegagalan

Cuma 18 persen startup yang baru pertama kali coba yang berhasil. Peluang sukses akan sedikit meningkat dengan setiap usaha baru, tapi gak banyak. Jalan yang dilewati pengusaha jelas bukan buat orang yang mudah menyerah.

"Memang gak gampang, dan jelas bukan buat semua orang," kata Trevor Gerszt, pendiri dan CEO Goldco Precious Metals, perusahaan IRA emas yang lagi berkembang pesat. "Tapi kalau kamu punya visi dan yang paling penting, kedisiplinan sehari-hari buat ngewujudin visi itu, sebenernya gak ada batasan seberapa besar kamu bisa berkembang."

Nah, ini dia beberapa kualitas yang kamu perluin buat bisa sukses sebagai pengusaha:

  • Etos kerja yang kuat. Kamu harus siap kerja lebih keras
  • Kepemimpinan yang otentik. Ada banyak gaya kepemimpinan yang berbeda, dan kamu gak perlu meniru gaya yang gak sesuai dengan diri kamu. Tapi, bahkan introvert sekalipun harus bisa mempromosikan keuntungan dari produk atau layanan perusahaan mereka. Kuncinya? Manfaatkan kekuatan keyakinan kamu terhadap apa yang telah kamu ciptakan dan nilai yang ditawarkan kepada pelanggan kamu.
  • Integritas yang tak tergoyahkan. Masyarakat yang jenuh dengan kecurangan adalah salah satu tantangan terbesar dalam kesuksesan bisnis. Sebagian pelanggan telah belajar dari pengalaman pahit untuk berhati-hati dalam setiap transaksi. Jika kamu ingin mendapatkan pelanggan seumur hidup, perlakukan mereka dengan tingkat integritas yang sama seperti yang kamu ingin lihat dalam hubungan bisnis. Jangan memaksa mereka membeli produk yang lebih mahal jika tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Integritas menunjukkan bahwa kamu menghormati pelanggan, karyawan, pemasok, mitra, dan diri kamu sendiri. Dan mengambil jalan pintas pada akhirnya adalah pengkhianatan terhadap merek bisnis kamu.
  • Empati. Jika pelanggan memiliki masalah, dengarkan dan selesaikan masalahnya. Terlalu banyak pengusaha yang memandang setiap pelanggan sebagai transaksi tunggal. Pahami bahwa pelanggan yang mempercayai kamu bukan hanya satu pelanggan; dia adalah sumber potensi rekomendasi yang antusias kepada teman, keluarga, dan kolega. Sebaliknya juga berlaku - dan media sosial memberi pelanggan yang tidak puas jangkauan yang lebih luas dari sebelumnya.

Pengusaha sejati adalah individu yang langka: perpaduan antara pemimpi dan bulldog yang tak kenal lelah, bekerja setiap hari untuk menciptakan sesuatu yang hanya ada dalam pikiran dan hati individu tersebut. Jadi, sekali lagi, pengusaha atau karyawan biasa? Ini adalah pilihan yang sulit untuk dibuat, tetapi bisa menjadi pengubah hidup yang kamu cari.

Ingat, menjadi pengusaha bukan untuk semua orang. Dibutuhkan kerja keras, dedikasi, dan pengorbanan. Tapi, bagi mereka yang memiliki apa yang diperlukan, menjadi pengusaha bisa menjadi pengalaman yang sangat bermanfaat dan memuaskan.

Tips tambahan untuk membantumu memutuskan apakah kamu cocok menjadi pengusaha:

  • Pikirkan tentang apa yang kamu sukai dan tidak kamu sukai. Apakah kamu suka bekerja secara mandiri atau sebagai bagian dari tim? Apakah kamu suka menyelesaikan masalah dan membuat keputusan? Apakah kamu suka mengambil risiko?
  • Nilai kekuatan dan kelemahanmu. Apa yang kamu kuasai? Apa yang perlu kamu kembangkan?
  • Teliti pasar. Apakah ada permintaan untuk produk atau layanan yang ingin kamu tawarkan?
  • Buatlah rencana bisnis. Bagaimana kamu akan membiayai bisnismu? Bagaimana kamu akan memasarkan produk atau layananmu? Bagaimana kamu akan mengelola bisnismu?
  • Berbicaralah dengan pengusaha lain. Dapatkan nasihat dan dukungan dari mereka yang telah menjalani proses tersebut.

Memulai bisnis adalah keputusan besar. Luangkan waktu untuk melakukan riset dan membuat rencana yang matang sebelum kamu terjun. Dengan kerja keras dan dedikasi, kamu bisa mencapai mimpimu menjadi pengusaha yang sukses.

Apakah kamu siap untuk mengambil risiko dan menjadi bos bagi diri kamu sendiri?