Cara Menciptakan Produk yang Benar-Benar Dibutuhkan dan Ingin Dibeli Orang

Pelajari cara menciptakan produk yang benar-benar dibutuhkan pasar, berdasarkan prinsip-prinsip seperti identifikasi kebutuhan mendesak, ketergantungan eksternal, dan nilai proposisi yang jelas.

Menciptakan produk yang benar-benar diminati dan dibutuhkan oleh pasar bukanlah hal yang mudah. Namun, berdasarkan wawasan dari transkrip diskusi di kelas bisnis ini, ada beberapa prinsip utama yang bisa membantu Anda merancang produk yang tidak hanya menarik, tetapi juga menjadi prioritas pembelian bagi konsumen.

1. Pahami Apakah Produk Anda Termasuk "Nice to Have" atau "Must Have"

Salah satu poin penting dalam menciptakan produk yang laku adalah memahami apakah produk tersebut merupakan kebutuhan yang mendesak (must have) atau sekadar keinginan (nice to have). Contoh yang disebutkan dalam transkrip adalah iPad, yang awalnya dianggap sebagai gadget tambahan, tetapi kemudian menjadi alat kritis dalam bidang medis dan navigasi udara [1].

“Jika Anda bisa mengidentifikasi perbedaan antara sesuatu yang nice to have dan must have, tentu saja Anda ingin berada di posisi ‘must have’.”

Untuk mencapai itu, tanyakan langsung kepada calon pengguna: seberapa pentingkah masalah yang akan diselesaikan oleh produk Anda? Jika jawabannya bahwa mereka bisa hidup tanpa produk Anda, maka Anda mungkin masih berada di zona "nice to have".


2. Identifikasi Ketergantungan Eksternal (Dependencies)

Setiap produk hampir pasti memiliki dependensi eksternal agar bisa berfungsi secara efektif. Misalnya, smartphone tidak akan berguna tanpa jaringan operator seluler atau aplikasi pendukung [1]. Demikian pula, Tesla memerlukan infrastruktur stasiun pengisian daya untuk meyakinkan konsumen melakukan pembelian.

“Anda harus memastikan bahwa semua faktor eksternal yang diperlukan tersedia agar produk Anda bisa menjadi solusi lengkap bagi pengguna.”

Langkah ini sangat penting agar produk Anda tidak menjadi “benda mati” di tangan konsumen karena kurangnya dukungan sistem pendukung.


3. Manfaatkan Shift Pasar untuk Ciptakan Urgensi

Perubahan besar di pasar seperti munculnya teknologi mobile dan AI sering kali menciptakan urgensi baru. Contohnya, perbankan tradisional terpaksa beradaptasi dengan layanan mobile banking karena konsumen tidak lagi ingin datang ke bank fisik [1].

“Cari tahu perubahan apa yang sedang terjadi di industri Anda dan manfaatkan itu untuk menciptakan kebutuhan mendesak bagi pengguna.”

Startup CRSP Design, misalnya, berhasil menciptakan urgensi dengan memposisikan robotik edukatifnya sebagai solusi untuk menghadapi revolusi industri keempat di Afrika, meskipun pada awalnya ide ini berasal dari masalah pribadi sang pendiri.


4. Fokus pada Masalah yang Belum Terlayani (Underserved Needs)

Produk yang sukses sering kali lahir dari identifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi. Contoh yang disebutkan adalah startup Taste of Kenya, yang menyasar konsumen lokal yang tidak mampu membeli kopi berkualitas tinggi yang diekspor ke negara lain [1].

“Bantu orang memahami mengapa mereka harus memprioritaskan produk Anda dibandingkan hal-hal lain yang lebih mendesak.”

Dalam B2C, penting untuk memahami batasan waktu, uang, dan sumber daya konsumen. Jika produk Anda tidak memberikan nilai yang jelas dan langsung, maka akan sulit untuk mendapatkan perhatian.


5. Bangun Platform yang Mudah Diadopsi dan Dikembangkan

Salah satu kunci kesuksesan Apple dengan iPad adalah strategi platformnya yang terbuka. Steve Jobs tidak hanya menciptakan perangkat, tetapi juga membangun ekosistem di mana pengembang bisa membuat aplikasi sendiri untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengguna [1].

“Anda harus membuat platform Anda cukup mudah diadopsi oleh pengguna dan memungkinkan mereka untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri.”

Contoh lain adalah Drupal dan WordPress, yang memungkinkan pengguna memperluas fungsinya sesuai kebutuhan. Ini menciptakan komunitas pengembang dan pengguna yang kuat, serta meningkatkan nilai produk Anda secara eksponensial.


6. Pastikan Nilai Proposisi Jelas dan Mendesak

Nilai inti dari produk Anda harus jelas dan relevan dengan kebutuhan nyata pengguna. Contoh yang baik adalah Teraflow, sebuah software analisis data biomedis yang membantu ilmuwan farmasi memahami biomarker penting. Tanpa alat ini, risiko kegagalan obat di pasar bisa mencapai miliaran dolar [1].

“Anda harus bisa menjelaskan dengan jelas mengapa pengguna akan rugi jika tidak menggunakan produk Anda.”

Penutup

Menciptakan produk yang benar-benar ingin dibeli orang membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang urgensi, kebutuhan yang belum terpenuhi, dan ketergantungan eksternal. Selain itu, penting untuk membangun platform yang fleksibel dan mudah diadopsi, serta memastikan bahwa nilai proposisi Anda benar-benar relevan dan mendesak bagi target pasar Anda.

Dengan mengikuti pendekatan ini, Anda tidak hanya menciptakan produk, tetapi juga menciptakan solusi yang menjadi bagian integral dari kehidupan atau pekerjaan pengguna Anda.