Jangan Kaget! Perusahaan Gak Boleh Skip Memberikan Bukti Potong Pajak, Meski Sudah Online
Pemberi kerja wajib serahkan bukti potong pajak ke karyawan meski bisa diunduh online. Jangan telat lapor SPT Tahunan 2024 sebelum 31 Maret 2025, hindari denda!
Halo Sobat Pajak! 🧾
Ada kabar penting nih dari Ditjen Pajak (DJP) yang wajib banget diketahui para karyawan dan pemberi kerja. Jadi, meski bukti potong pajak udah bisa diunduh lewat DJP Online, pemberi kerja tetap wajib menyerahkan bukti potong PPh Pasal 21 ke pegawainya. Simak detailnya biar nggak kena denda!
Bukti Potong Pajak: Hak Karyawan yang Gak Boleh Dilewatkan
Menurut Direktur Penyuluhan DJP, Ibu Dwi Astuti, pemberi kerja wajib memberikan bukti potong pajak (Formulir 1721-A1) ke karyawan tetap atau penerima pensiun maksimal 1 bulan setelah masa pajak berakhir . Ini udah diatur resmi di PER-2/PJ/2024.
"Ini penting banget buat memastikan transparansi antara pemberi kerja dan karyawan. Karyawan bisa ngecek apakah hak dan kewajiban perpajakannya udah dipenuhi dengan benar," jelas Dwi.
Meski formulir 1721-A1 bisa diunduh via fitur Pra-Pelaporan di DJP Online , pemberi kerja tetep harus ngasih bukti fisik atau softcopy-nya ke karyawan. Jadi, jangan sampe dikira "udah online, nggak perlu kasih lagi" ya!
Deadline Lapor SPT Tahunan 2024: Catet Tanggalnya!
Nah, buat yang masih suka nunda-nunda lapor pajak, hati-hati! Batas akhir lapor SPT Tahunan 2024 adalah 31 Maret 2025 . Kalo telat? Siap-siap bayar denda Rp100.000.
Bukti potong dari pemberi kerja ini bakal jadi senjata utama buat ngisi SPT Tahunan kalian. Pastiin data penghasilan dan pajak yang dipotong employer udah sesuai, biar laporan kalian nggak bermasalah.
Lapor SPT Tahunan 2024 di DJP Online: Gimana Caranya?
Walaupun sistem pajak baru (coretax administration system ) udah jalan sejak 1 Januari 2025, pelaporan SPT Tahunan 2024 tetep harus lewat DJP Online . Caranya:
- Akses link https://www.pajak.go.id/portal-layanan-wp/
- Klik opsi "Pelaporan SPT Tahunan 2024".
- Login pakai akun DJP Online di https://djponline.pajak.go.id .
- Ikuti langkah pengisian sampai selesai.
Jangan lupa simpan baik-baik Bukti Elektronik (BPE) setelah lapor, ya!
Karyawan Juga Bisa Awasi Kewajiban Perusahaan
Menurut Dwi, bukti potong ini bukan cuma buat lapor pajak, tapi juga jadi alat buat karyawan mengawasi kepatuhan pajak perusahaan . Jadi, kalo kalian merasa ada ketidaksesuaian antara penghasilan dan pajak yang dipotong, bisa langsung diskusi dengan HRD atau bagian keuangan perusahaan.
Jangan Lupa! Ini Juga Penting
Selain bahasan bukti potong, DJP juga ngingetin soal:
- Realisasi PPN PMSE (pajak untuk perusahaan digital luar negeri).
- Laporan keuangan konsolidasi untuk grup perusahaan multinasional (aturannya ada di PMK 136/2024).
Buat yang penasaran, bisa cek artikel terkait di website DJP atau media finansial terpercaya.
Tips Anti Telat Lapor Pajak:
- Setel reminder di HP: 31 Maret 2025 .
- Siapin dokumen pajak (bukti potong, laporan penghasilan, dll) dari sekarang.
- Coba lapor SPT Tahunan online di akhir Februari atau awal Maret 2025, biar nggak kejebak deadline.
Intinya: Jangan sampe kelewatan deadline dan pastiin semua dokumen pajak kalian lengkap. Karyawan berhak dapetin bukti potong dari perusahaan, dan perusahaan wajib nurunin aturan ini. Kalo ada kendala, langsung aja konsul ke DJP atau pakai fitur live chat di DJP Online!
"Pajak tepat waktu, hidup tenaga berkah melimpah!" 💰✨
Sumber: PER-2/PJ/2024, UU KUP, dan siaran pers Ditjen Pajak.
#PajakItuMudah #PatuhiAturanHindariDenda