Pemerintah Pengen Kelas Menengah Makin Banyak, Kenapa Sih?

Pemerintah ingin memperbesar jumlah kelas menengah untuk mendorong ekonomi dan pajak. Namun, kelas menengah justru menghadapi tekanan ekonomi dan beban pajak yang cukup besar. Apakah rencana ini akan berhasil?

Pemerintah Pengen Kelas Menengah Makin Banyak, Kenapa Sih?
Photo by Syahril Fadillah / Unsplash

Guys, belakangan ini pemerintah lagi getol banget pengen ngegedein jumlah kelas menengah di Indonesia. Tujuannya apa sih? Ya biar ekonomi makin tumbuh dan pajak makin gede dong. Gitu kata Sesmenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso.

Jadi gini ceritanya, pemerintah mau kasih berbagai insentif biar kelas menengah makin banyak. Contohnya, PPN dan PPnBM ditanggung pemerintah buat beli rumah atau mobil. Terus subsidi energi juga banyak yang dinikmatin sama kelas menengah.

Nah, sekarang kelas menengah plus calon kelas menengah itu udah 64% dari total penduduk Indonesia loh. Tapi jumlah calon kelas menengah katanya malah turun beberapa tahun terakhir. Makanya pemerintah pengen banget ngedorong mereka biar bisa naik kelas.

Tapi kok kayaknya kelas menengah malah makin terpuruk ya? Daya beli turun, masih harus bayar pajak dan iuran macem-macem pula. Data BPS bilang porsi pengeluaran buat bayar pajak dan iuran naik dari 3,48% di 2019 jadi 4,53% di 2024. Lumayan gede juga ya.

Yang bikin miris, beban pajak kelas menengah cuma beda tipis sama kelas atas loh. Kelas atas cuma 4,83% pengeluarannya buat pajak. Padahal kan harusnya yang lebih mampu bayar lebih banyak ya.

Parahnya lagi nih, jumlah kelas menengah malah turun dari 57 juta orang di 2019 jadi 47 juta di 2024. Wah bahaya nih, soalnya bisa bikin setoran pajak penghasilan ikutan turun. Apalagi kalo banyak yang kena PHK dan pindah ke sektor informal yang ga kena pajak.

Jadi gimana nih menurut kalian? Apakah rencana pemerintah buat ngegedein kelas menengah bakal berhasil? Atau malah bikin kelas menengah makin terpuruk? Share pendapat kalian di kolom komentar ya