Rasio Kualitas Laba - Penting Untuk Diketahui Sebelum Kena Prank Investasi
Hai teman-teman investor! Kali ini kita akan membahas tentang sesuatu yang penting untuk dicek sebelum memutuskan untuk investasi di sebuah perusahaan. Namanya Rasio Kualitas Laba.
Jadi gimana sih caranya kita bisa tahu apakah laba yang dilaporkan perusahaan itu benar-benar laba operasional yang solid? Atau jangan-jangan mereka main curang dengan trik-trik akuntansi yang diperbolehkan aturan akuntansi untuk membuat laba tampak lebih besar dari yang seharusnya?
Nah, rasio kualitas laba ini bisa memberi petunjuk. Intinya, rasio ini membandingkan laba bersih dengan arus kas dari aktivitas operasi. Kalau nilainya dekat, artinya laba yang dilaporkan mungkin memang mencerminkan kinerja sesungguhnya.
Cara menghitungnya gini: Laba bersih dikurangi arus kas operasi, kemudian dibagi dengan rata-rata total aset. Rumusnya:
Persentasenya harus rendah, mendekati 0% kalau kualitas labanya tinggi. Kalau lebih dari 6%, wah bermasalah nih!
Contohnya gini, ada perusahaan Bonzo Pranks yang jual barang-barang lucu. Laporannya menunjukkan laba Rp280 miliar tapi kas operasinya cuma Rp56 miliar. Total asetnya di awal Rp1,3 triliun dan akhir Rp1,5 triliun. Rasionya jadi:
(Rp280 miliar - Rp56 miliar) / ((Rp1,3 triliun + Rp1,5 triliun) / 2) = 16%
Wah, sepertinya Bonzo lagi ngerjain investornya nih! Labanya jauh lebih besar dari kas operasi, rasionya gede banget 16%.
Tapi tenang, meskipun rasionya tinggi, belum tentu ada kecurangan kok. Bisa jadi ada alasan khusus. Yang jadi masalah adalah kalau selama beberapa periode kas operasinya selalu jauh di bawah laba. Itu yang mencurigakan, bisa jadi memang ada permainan akuntansi.
Jadi teman-teman, sebelum investasi, cek dulu rasio kualitas labanya ya! Jangan sampai kena dikerjain seperti investor Bonzo Pranks itu. Siap-siap aja pertanyaan kritisnya kalau rasionya mencurigakan. Semoga membantu!
Comments ()