Strategi Ritel di Era Rojali & Rohana

Fenomena Rojali dan Rohana di kota besar mendorong ritel bertransformasi dengan strategi omni channel, retail pricing cerdas, dan customer experience unggul, didukung kecerdasan buatan untuk meningkatkan penjualan, loyalitas pelanggan, dan efisiensi operasional bisnis.

Dalam beberapa bulan terakhir, ritel di berbagai kota besar di Indonesia menghadapi tantangan baru yang populer disebut “Rojali” (rombongan jarang beli) dan “Rohana” (rombongan hanya nanya).
Fenomena ini menggambarkan perilaku konsumen yang datang ke pusat perbelanjaan untuk melihat dan mencoba produk secara langsung, namun akhirnya membeli secara online karena tergiur harga yang lebih murah atau promosi yang lebih menarik. Analisis pasar menunjukkan bahwa pergeseran pola konsumsi dari offline ke online semakin nyata. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga memang masih positif, tetapi laju pertumbuhannya melambat. Sementara itu, transaksi digital—termasuk lewat QRIS—mengalami lonjakan signifikan di berbagai kota besar.

Tenant di pusat perbelanjaan pun mulai mengadopsi strategi pemasaran ganda: menjual langsung di toko fisik sekaligus memanfaatkan live streaming dan e-commerce untuk menjangkau pembeli daring.
Selain itu, tren konsumsi juga bergeser dari belanja barang ke belanja jasa, seperti kuliner dan hiburan, yang menjadi daya tarik baru pusat perbelanjaan.

Bagi pemilik bisnis dan manajemen ritel, ini adalah wake-up call. Perubahan perilaku konsumen menuntut strategi baru yang terintegrasi: Omni Channel, Retail Pricing yang cerdas, Customer Experience yang unggul, dan dukungan kecerdasan buatan (AI) untuk mengoptimalkan semua aspek tersebut.


Omni Channel: Integrasi yang Tidak Bisa Ditawar

Omni channel adalah strategi yang mengintegrasikan semua saluran penjualan—offline, online, mobile, dan media sosial—dalam satu ekosistem yang saling terhubung.
Bukan sekadar “punya toko fisik dan toko online”, tetapi memastikan inventori, promosi, data pelanggan, dan layanan purna jual berjalan sinkron di semua kanal.

Mengapa Ini Penting di Era Rojali & Rohana

  1. Konsumen Multi-Kanal – Mereka bisa memulai pencarian produk di Instagram, mencoba di toko fisik, lalu membeli di marketplace.
  2. Mengurangi Kehilangan Penjualan – Jika pelanggan ingin membeli online setelah mencoba di toko, penjualan tetap tercatat karena sistem terintegrasi.
  3. Memperluas Pasar – Kanal online menjangkau pelanggan di luar area toko fisik.
  4. Meningkatkan Loyalitas – Pelanggan diberi kebebasan memilih cara berbelanja sesuai preferensi mereka.

Contoh Implementasi

  • Click & Collect: Pesan online, ambil di toko.
  • Live Streaming Sales: Menjual produk langsung via siaran online dari toko.
  • Integrasi Inventori Real-Time: Pelanggan bisa melihat stok di semua cabang dan kanal.

Retail Pricing: Strategi Harga di Tengah Persaingan Ketat

Harga adalah salah satu alasan utama konsumen beralih ke online. Dalam fenomena Rojali & Rohana, pelanggan sering mencoba barang di toko lalu membeli online karena harga lebih murah.

Strategi Retail Pricing Efektif

  • Price Matching: Menyamakan harga dengan kompetitor online untuk produk tertentu.
  • Bundling: Paket produk dengan harga lebih menarik.
  • Dynamic Pricing: Menyesuaikan harga secara real-time berdasarkan permintaan, stok, dan tren pasar.
  • Value-Based Pricing: Menentukan harga berdasarkan nilai yang dirasakan pelanggan.

Baca Juga :


Customer Experience: Pembeda di Tengah Perang Harga

Jika harga sulit diturunkan karena margin tipis, Customer Experience (CX) menjadi senjata utama mempertahankan pelanggan.

Strategi Meningkatkan CX

  • Pelatihan Karyawan agar lebih ramah, responsif, dan memahami produk.
  • Integrasi Layanan Offline-Online seperti retur barang online di toko fisik.
  • Personalisasi menggunakan data pelanggan untuk rekomendasi produk.
  • Suasana Toko yang Menarik dengan area kuliner, hiburan, dan event.

Peran Kecerdasan Buatan (AI) dalam Transformasi Ritel

Inilah faktor pembeda yang semakin penting: AI bukan lagi teknologi masa depan, tapi kebutuhan saat ini.
Dengan AI, retailer bisa memahami perilaku konsumen, mengoptimalkan harga, memprediksi tren, dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara otomatis.

Bagaimana AI Membantu?

  1. Analisis Perilaku Konsumen
    AI memproses data transaksi, pencarian, dan interaksi pelanggan untuk memahami pola belanja dan preferensi mereka.
  2. Rekomendasi Produk Personalisasi
    Sistem AI memberikan saran produk yang relevan bagi setiap pelanggan, meningkatkan peluang pembelian.
  3. Dynamic Pricing Otomatis
    AI menyesuaikan harga secara real-time berdasarkan stok, tren permintaan, dan harga kompetitor.
  4. Prediksi Permintaan & Manajemen Stok
    AI memprediksi produk mana yang akan laris di periode tertentu, sehingga stok lebih efisien.
  5. Chatbot & Layanan Pelanggan 24/7
    AI menjawab pertanyaan pelanggan kapan saja, baik di website, aplikasi, maupun media sosial.
  6. Analisis Sentimen
    AI memantau ulasan dan komentar pelanggan di media sosial untuk mengukur kepuasan dan mendeteksi potensi masalah.

Bagaimana Matasigma Membantu Bisnis Ritel Mengadopsi AI dan Omni Channel

Matasigma menyediakan platform cerdas berbasis AI yang dirancang khusus untuk mendukung transformasi digital bisnis ritel.
Pendekatan kami menggabungkan teknologi, data, dan keahlian manusia (human-in-the-loop) untuk memastikan hasil yang terukur.

Layanan Utama Matasigma untuk Ritel

  • Integrasi Omni Channel: Menyatukan toko fisik, e-commerce, media sosial, dan marketplace dalam satu sistem.
  • Retail Pricing Intelligence: AI untuk memantau harga kompetitor dan mengatur harga optimal secara otomatis.
  • Customer Experience Enhancement: CRM berbasis AI, loyalty program otomatis, dan chatbot cerdas.
  • Data Analytics & Insight: Dashboard interaktif yang memberikan insight real-time untuk pengambilan keputusan.
  • Predictive Inventory Management: Memastikan stok sesuai kebutuhan pasar dengan prediksi akurat.
  • Pelatihan & Pendampingan: Tim ahli Matasigma membantu implementasi teknologi dan pelatihan tim internal.

Sinergi yang Menghasilkan Keunggulan Kompetitif

Dengan menggabungkan Omni Channel + Retail Pricing Cerdas + Customer Experience Unggul + AI, bisnis ritel dapat:

  • Mempertahankan pelanggan yang sebelumnya “Rojali” atau “Rohana”.
  • Mengoptimalkan margin tanpa kehilangan daya saing harga.
  • Meningkatkan retensi pelanggan dan nilai transaksi rata-rata.
  • Mengambil keputusan berbasis data, bukan asumsi.

Kesimpulan

Fenomena Rojali & Rohana adalah sinyal bahwa perilaku konsumen di kota-kota besar Indonesia telah berubah secara permanen.
Untuk bertahan dan berkembang, bisnis ritel tidak cukup hanya mengandalkan toko fisik atau e-commerce saja.
Mereka membutuhkan ekosistem terintegrasi yang memadukan Omni Channel, strategi harga cerdas, pengalaman pelanggan unggul, dan kecerdasan buatan.

Matasigma siap menjadi mitra strategis Anda dalam perjalanan ini—dari perencanaan, implementasi, hingga optimasi berkelanjutan—agar bisnis Anda bukan hanya bertahan, tetapi tumbuh di tengah perubahan pasar yang cepat.