Tingkatkan Penjualanmu! Rahasia Website yang Mengubah Pengunjung Jadi Pembeli

Website mahal tapi sepi pembeli? Waspada, website kamu mungkin bocorin duit! Pelajari ciri-cirinya dan temukan solusinya di sini. Rahasia website yang mengubah pengunjung jadi pembeli, tingkatkan conversion rate, dan maksimalkan keuntunganmu!

Tingkatkan Penjualanmu! Rahasia Website yang Mengubah Pengunjung Jadi Pembeli
Photo by Taras Shypka / Unsplash

Pernah nggak sih kepikiran, website yang udah kamu susah-payah bikin, malah bikin kamu rugi? Padahal udah keluar biaya, tim marketing jalan, pengunjung juga ramai. Kok bisa?

Website kamu bisa aja bocorin uang gara-gara tampilan jelek, loading lemot, dan desain yang nggak banget. Apalagi kalau SEO nya payah, ya makin parah. Orang malah nggak bakal nemuin website kamu dari awal.

Memangnya bikin website butuh biaya berapa sih? Website kecil biasanya cuma Rp 5 juta sampai Rp 50 juta. Tergantung kamu pakai template, hire developer, dan seberapa ribet website yang kamu mau. Website dengan ratusan halaman, optimasi mantap, dan desain kece bisa sampai Rp 100 juta sampai Rp 200 juta. Nah, investasi gede ini bisa percuma kalau website kamu nggak dioptimasi bener atau nggak bisa mengubah pengunjung jadi pembeli.

Sekarang kan orang browsing juga makin pinter. Mereka maunya website yang cepet, enak dilihat, dan gampang dipake. Tapi, kamu juga perlu ngumpulin data penting dari formulir, terus nge-update website nya, dan menutup lubang-lubang yang bikin kamu kehilangan uang.

Website Kamu Beneran Nguntungin Nggak Sih?

Pebisnis kecil mah sering banget. Website udah bagus, tapi mereka nggak bisa manfaatin data yang ada. Jadi, emangnya website kamu nguntungin? Kalo iya, gimana caranya biar balik modal?

Banyak yang nggak ngerti kalau formulir website bisa bikin kamu buntung. Buat pemilik website gagal, formulir itu cuma kolom ngisi data yang membosankan. Padahal, buat yang sukses, ini harta karun! Gimana perilaku calon pembeli pas mereka isi data di formulir? Apa ada error yang bikin mereka kabur? Menurut WP Forms, lebih dari 67% pengunjung website bakal ninggalin formulir kamu selamanya kalau nemuin kesulitan. Cuma 20% aja yang bakal coba ngelaporin ke perusahaan kamu.

Nah, analisa gimana pengunjung nginteraksi sama formulir ini penting banget, terutama buat bisnis kecil. Soalnya mereka biasanya nggak punya kesempatan sebanyak perusahaan gede. Dengan analisa, kamu bisa nemuin masalah kayak formulir error, kolom yang bikin bingung, atau kesalahan lainnya. Dari situ, kamu bisa bikin formulir yang lebih simpel dan enak diisi, sehingga pengalaman pengguna jadi lebih baik dan peluang closing juga makin gede.

Syukurlah, sekarang ada sistem pelacak formulir yang bisa bantu kamu ngenalin masalah pas ngisi data dan kesempatan yang hilang. Jadi, kamu nggak bakal kecolongan kehilangan calon pembeli.

Tes formulir dan funnel penjualan kamu secara teratur juga bisa ngirit banyak. Soalnya kamu bisa benerin masalah yang ketemu pas tes.

Data adalah Raja Optimasi Website

Data analitik adalah raja optimasi website. Tapi, kamu perlu tau data apa yang dicari dan gimana cara ngelakuin perubahan. Contohnya, kalau bounce rate kamu tinggi, mungkin website kamu kayak didesain tahun 1999 atau butuh waktu 15 detik buat loading.

Bounce rate itu artinya pengguna langsung keluar dari halaman website yang pertama mereka buka. Ini nunjukkin banyak hal yang bisa kamu perbaiki.

Cek kecepatan website kamu dan ikutin rekomendasi dari PageSpeed Insights biar bisa ngoptimalkan website. Usahain loading time cuma 2-3 detik aja. Navigasi yang ribet dan landing page yang jelek juga bisa bikin kamu kehilangan penjualan. Kerjasama sama copywriter buat ngoptimalkan copywriting di funnel penjualan kamu.

Data bakal bantu bisnis kamu ngerti dimana pengguna paling sering ngelakuin sesuatu dan dimana mereka nemuin kesulitan. Dengan analisa data yang teliti, perusahaan bisa ngoptimalkan semua aspek website, dari navigasi sampai konten.

Website yang Menghasilkan Duit Punya Ciri-Ciri Ini

Website yang gampang ngubah pengunjung jadi pembeli biasanya punya beberapa persamaan:

  • Konten: Konten yang ditulis dengan jago, dibantu sama copywriter, bakal ngena ke titik masalah target audience kamu dan ngedongkrak penjualan. Copywriter yang berpengalaman bisa bikin cerita dan nge-hook pembaca, sehingga funnel penjualan yang tadinya payah bisa ngelebihin target penjualan.
  • Desain: Desain yang jelek bikin website gagal. Yahoo! adalah contoh yang bagus. Dulu, Yahoo! adalah pesaing terberat Google. Tapi gara-gara desainnya yang membosankan dan ketinggalan zaman, bounce rate mereka tinggi dan orang-orang malah pada pindah ke Google.

Kerjasama sama tim desain buat bikin website yang fungsional, banyak fitur, dan menarik buat target audience kamu.

A. Formulir Lead Capture:

Website yang jago ngubah pengunjung jadi pembeli biasanya pake formulir lead capture buat ngumpulin data dasar pengunjung, kayak email atau nomor telepon.

Sebagai imbalan atas data yang mereka kasih, pengunjung bakal dapet sesuatu yang berharga, kayak diskon atau ebook gratis.

Setelah pengguna kasih email atau nomor telepon mereka, kamu bisa mulai menjalin komunikasi dengan mereka dan eventually ngubah mereka jadi pelanggan.

Penting banget buat diingat lagi, kalau pake sistem notifikasi instan buat ngasih tau kamu kalau ada formulir yang error atau ada masalah, itu salah satu cara biar kamu nggak kecolongan kehilangan calon pembeli.

B. Call to Action (CTA): Lebih Dari Sekedar Tombol

Call to action (CTA) itu yang ngasih tau pengunjung apa yang harus mereka lakukan selanjutnya, kayak daftar newsletter, beli produk, atau jadwalkan konsultasi. CTA ini berperan penting buat ningkatin conversion rate website kamu.

Tanpa CTA, pengunjung bakal keluar dari website kamu tanpa ngelakuin apa-apa, dan itu artinya kamu kehilangan kesempatan buat ngubah mereka jadi pembeli.

Biar conversion rate makin tinggi, CTA harus jelas, ringkas, dan pake bahasa yang ngajak bertindak, kayak "Beli Sekarang" atau "Hubungi Kami". Kasih tau pengunjung dengan jelas apa yang harus mereka lakukan selanjutnya biar nggak bingung dan mereka makin yakin buat ngambil langkah selanjutnya.

CTA itu emang jagoan buat ningkatin conversion rate, tapi perilaku pengunjung bisa berubah seiring waktu. Tes dan optimasi CTA di website kamu bisa bantu memaksimalkan conversion rate dan nge-adaptasi dengan perubahan perilaku pengguna.

Pastikan kamu pake A/B testing buat nemuin CTA mana yang paling oke buat audience kamu.

C. Segera Respon Lead Kamu

Riset nunjukkin kalau 78% pembeli beli dari yang pertama kali ngasih respon. Survey juga nunjukkin kalau perusahaan yang dapet nilai tinggi di audit respon lead tuh responnya cepet banget, paling lama 30 menit. Semakin cepet kamu respon, semakin bagus. Conversion rate kamu bisa sampe 8 kali lipat lebih tinggi kalau kamu respon dalam 5 menit pertama.

Semakin lama kamu nunggu, semakin besar kemungkinan lead kamu pindah ke kompetitor.

Gimana caranya biar respon lead kamu makin cepet?

  • Otomatisasi proses kualifikasi lead: Ini biar kamu bisa ngenalin dan ngeprioritaskan lead yang berkualitas tinggi.
  • Lacak lead dari awal sampai akhir: Ini biar kamu bisa ngenalin masalah yang dihadapi lead.
  • Tetapkan target waktu respon: Ini biar tim kamu punya acuan.
  • Latih tim kamu: Ini biar mereka jago bales pertanyaan dan ngasih solusi.
  • Streamline proses pengelolaan lead: Ini biar kamu bisa ngehubungin lead secepet mungkin.

Penutup

Kamu udah keluarin banyak duit buat bikin website. Biar balik modal, kamu harus pestin kalo website kamu punya semua elemen yang bener buat ningkatin conversion rate.

Setelah semua elemen itu ada, kamu harus segera respon lead biar transaksi makin cepet selesai.

Ingat, website yang bagus itu bukan cuma yang cantik dan keren. Website yang bagus itu juga website yang bisa ngubah pengunjung jadi pembeli dan ngasih keuntungan buat kamu.

Tips Tambahan:

  • Gunakan SEO yang tepat: Ini biar website kamu gampang ditemukan orang di mesin pencari.
  • Buat konten yang menarik dan informatif: Ini biar pengunjung betah di website kamu dan mau balik lagi.
  • Gunakan media sosial untuk mempromosikan website kamu: Ini biar lebih banyak orang yang tau tentang website kamu.
  • Lakukan analisis data secara berkala: Ini biar kamu tau apa yang berhasil dan apa yang tidak di website kamu.

Dengan mengikuti tips-tips ini, kamu bisa membuat website yang menguntungkan dan membantu bisnismu berkembang.