Transparansi Properti: Kunci Menuju Bisnis Properti yang Lebih Cerdas di Era Ketidakpastian

Transparansi dalam sektor properti menjadi krusial di tengah ketidakpastian. Ini mencakup keterbukaan informasi bagi investor dan pemangku kepentingan, sedangkan kepemilikan manfaat menjelaskan siapa yang sebenarnya mendapatkan manfaat dari suatu aset.

Transparansi Properti: Kunci Menuju Bisnis Properti yang Lebih Cerdas di Era Ketidakpastian

Transparansi dalam sektor properti menjadi semakin krusial di tengah ketidakpastian yang dihadapi saat ini. Secara umum, transparansi dalam sektor properti dapat didefinisikan sebagai tingkat keterbukaan informasi yang tersedia bagi investor, pengembang, dan pemangku kepentingan lainnya mengenai informasi dan kondisi pasar properti. Hal ini mencakup aksesibilitas data terkait harga, investasi, kepemilikan, risiko, serta informasi hukum dan regulasi yang mempengaruhi pasar tersebut. Transparansi yang tinggi memungkinkan para pelaku pasar untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan lebih informasional, serta meningkatkan kepercayaan dalam transaksi.

Negara-negara yang masuk dalam kategori “sangat transparan” menunjukkan kemajuan yang signifikan berkat peningkatan investasi dalam teknologi dan kecerdasan buatan (AI), serta keterbukaan data yang lebih baik, dan komitmen berkelanjutan yang semakin terlihat.

Hal ini dicatat dalam Indeks Transparansi Real Estate Global (GRETI) yang disusun oleh JLL dan LaSalle, yang dirilis setiap dua tahun untuk memberikan tolok ukur transparansi pasar dan informasi mengenai cara investasi, pengembangan, dan penggunaan properti di seluruh dunia.

Sejak laporan JLL terakhir di tahun 2022, meskipun terjadi peningkatan transparansi di banyak negara, Eropa tetap menduduki posisi sebagai kawasan paling transparan. Pasar properti komersial yang memiliki tingkat transparansi tinggi menunjukkan kemajuan yang paling menonjol.

Negara-negara teratas di dunia antara lain Amerika Serikat, Kanada, Prancis, dan Australia. Sementara itu, Singapura untuk pertama kalinya berhasil masuk ke dalam kategori 'Sangat Transparan' berkat fokusnya pada keberlanjutan dan layanan digital.

Kelompok negara unggulan ini telah menarik lebih dari USD 1,2 triliun dalam investasi properti komersial dalam dua tahun terakhir, mewakili lebih dari 80% dari total investasi global, sehingga menempatkan mereka sebagai pemimpin dalam pemulihan likuiditas di tengah meningkatnya aktivitas pasar modal.

Di Asia, negara-negara juga mencatat peningkatan rata-rata dalam hal transparansi sejak tahun 2022. India menjadi negara dengan peningkatan transparansi tertinggi, berkat perbaikan dalam cakupan dan kualitas data di semua sektor properti yang mulai dari industri hingga pusat data.

Negara-negara seperti Jepang, Australia, kota-kota di China, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi juga Anda mengalami kemajuan di tahun 2024. Namun, kawasan Afrika Sub-Sahara menunjukkan kemajuan paling sedikit dalam hal transparansi, meskipun ada beberapa tanda perbaikan di Kenya, Nigeria, dan Ghana.

Pada tahun ini, Indonesia berada dalam kategori semi-transparan dengan peringkat ke-40 dan indeks transparansi sebesar 2,81. Di Asia Tenggara, Indonesia masih unggul dibandingkan Filipina dan Vietnam, tetapi berada di belakang Thailand dan Malaysia yang masuk dalam kategori Transparan.

Meskipun situasi ekonomi masih belum stabil, sektor properti Indonesia diprediksi tetap tumbuh pada tahun 2023 dan berlanjut pada tahun 2024, seiring dengan proyeksi perekonomian yang positif. Nilai investasi di sektor properti pada paruh pertama 2024 mencapai Rp29,4 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 6% dibandingkan tahun lalu. Ini menandakan bahwa kepercayaan investor terhadap sektor properti di Indonesia tetap tinggi.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif stabil dan tingginya tingkat kepercayaan investor menandakan harapan untuk transparansi yang lebih baik di masa mendatang. Bonus demografi, dukungan terhadap infrastruktur, adopsi teknologi mutakhir, dan fokus pada keberlanjutan diharapkan dapat mengurangi kesenjangan transparansi di negara ini," ujar Farazia Basarah, Country Head JLL Indonesia, di Jakarta pada Rabu (18/9/2024).

Menurut Richard Bloxam, CEO Capital Markets JLL, “Fokus pada transparansi bagi investor di pasar properti global semakin penting, mengingat tantangan eksternal seperti ketegangan geopolitik dan siklus pemilihan yang semakin mendekat. Di masa depan, inovasi tambahan seperti kecerdasan buatan dan standar pelaporan keberlanjutan yang tegas akan terus mendorong pencarian terhadap transparansi yang lebih tinggi.”

Brian Klinksiek, Global Head of Research and Strategy untuk LaSalle Investment Management, menambahkan, “Pasar yang sangat transparan dalam Indeks tahun ini berkontribusi lebih dari setengah pendapatan properti global. Negara-negara dengan harga dan fundamental yang jelas akan memimpin pemulihan likuiditas properti. Diversifikasi menjadi penting seiring investasi yang terus berkembang dalam hal luas dan kompleksitas.”

Teknologi AI dan keberlanjutan memunculkan tantangan serta peluang baru bagi transparansi. Perkembangan pesat AI, dengan munculnya berbagai platform seperti JLL GPT, telah berkontribusi terhadap peningkatan transparansi di industri properti. Diperkirakan lebih dari 500 perusahaan kini menyediakan layanan AI yang khusus untuk properti, dengan investasi yang terus berkembang. Penemuan awal menunjukkan bahwa AI dapat meningkatkan transparansi melalui analisis data yang lebih baik dan otomatisasi manajemen properti.

Namun, tantangan tetap ada, termasuk risiko penggunaan AI yang mengharuskan kebijakan yang mendukung transparansi, seperti langkah-langkah yang diambil di AS dan Uni Eropa untuk memastikan teknologi tersebut digunakan secara bertanggung jawab.

Keberlanjutan juga menjadi fokus utama dalam Indeks 2024, seiring negara-negara berupaya untuk mengurangi separuh emisi karbon pada tahun 2030 sesuai dengan perjanjian Paris. Negara-negara seperti Prancis, Jepang, dan Amerika Serikat turut berkomitmen menerapkan standar kinerja energi pada bangunan lama dan baru serta pelaporan penggunaan energi.

Walaupun telah terjadi kemajuan yang signifikan, metrik keberlanjutan masih dianggap sebagai salah satu aspek yang paling tidak transparan secara global. Permintaan akan bangunan hijau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penyediaan, dengan hanya sekitar 30% dari permintaan ruang kantor rendah karbon di pasar global utama yang kemungkinan dapat dipenuhi pada tahun 2030.

Kedepannya, diharapkan transparansi di bidang keberlanjutan akan meningkat dalam dua tahun mendatang di berbagai ekonomi besar dunia saat persyaratan baru mulai diterapkan.

Dengan adanya tren yang mengarah pada integrasi teknologi dan keberlanjutan, investor sekarang lebih cenderung melakukan diversifikasi untuk mencari aset yang dapat menguntungkan dari tema jangka panjang tersebut. Ini menyebabkan pergeseran dalam dunia investasi serta redistribusi modal yang signifikan, dengan bagian investasi global di sektor industri dan kehidupan meningkat dari 29% sepuluh tahun lalu menjadi 50% dalam setahun terakhir.

Terakhir, isu-isu transparansi seputar pasar utang, pencucian uang, dan kepemilikan manfaat menjadi perhatian penting. Kepemilikan manfaat, di sisi lain, merujuk pada orang atau entitas yang pada akhirnya memiliki kendali atas suatu aset, meskipun namanya mungkin tidak terdaftar di dokumen kepemilikan resmi. Dengan kata lain, meskipun pemilik resmi mungkin adalah perusahaan atau individu tertentu, kepemilikan manfaat menjelaskan siapa yang benar-benar mendapatkan manfaat dari aset tersebut. Konsep ini sangat penting untuk memastikan transparansi dalam transaksi properti, karena membantu mengidentifikasi pemilik sebenarnya dan mencegah praktik-praktik seperti pencucian uang atau penghindaran pajak.

Selain itu, regulasi terkait pencucian uang dan kepemilikan manfaat juga menjadi area penting dalam transparansi. Pedoman terbaru dari FATF mendorong negara-negara untuk dapat melacak kepemilikan perusahaan yang sebenarnya. Di berbagai negara, termasuk India dan Indonesia, terdapat upaya untuk meningkatkan transparansi melalui peraturan baru yang diharapkan memberikan dampak positif terhadap sektor ini.

Matasigma: Mendorong Transparansi dalam Sektor Properti

Dalam dunia yang semakin kompleks ini, Matasigma hadir sebagai mitra strategis untuk mendukung transparansi dalam sektor properti. Dengan pendekatan inovatif dan teknologi mutakhir, Matasigma menyediakan solusi yang memfasilitasi aksesibilitas informasi yang akurat dan relevan bagi investor, pengembang, dan pemangku kepentingan lainnya.

Melalui platform kami, pengguna dapat dengan mudah mengakses data pasar, analisis risiko, serta informasi mengenai kepemilikan manfaat. Kami percaya bahwa penyediaan informasi yang transparan dan akurat tidak hanya meningkatkan kepercayaan di antara para pelaku pasar, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan yang berkelanjutan dalam industri properti.

Matasigma berkomitmen untuk mendorong standar transparansi yang lebih tinggi dengan berkolaborasi dengan berbagai lembaga dan organisasi untuk memastikan integritas data dan informasi. Dengan dukungan kami, sektor properti dapat berkembang menjadi lingkungan investasi yang lebih sehat, yang pada akhirnya menguntungkan semua pihak yang terlibat.

Bergabunglah dengan Matasigma dalam perjalanan menuju peningkatan transparansi di industri properti, dan mari kita bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih cerah dan transparan.